Judul Buku : Tawa Gadis Padang Sampah
Penulis : Ahmad Tohari
Cetakan: Oktober 2017
ISBN: 978-602-74671-3-2
Harga: 40.000
Gaya realisme yang masih sangat setia dianut oleh Ahmad Tohari menjadi langka. Gaya ini juga dipakai oleh Hamsad Rangkuti kelahiran 1943 (73 tahun), yang saat ini sudah tak bisa menulis karena faktor kesehatan fisiknya. Selain gaya penulisan realis yang semakin tersisih, obyek yang ditulis Ahmad Tohari juga semakin tergusur.
........Terjadilah sebuah ironi. Ketika rakyat miskin Indonesia bahkan tuna wisma menyantap mi instan dengan sangat nikmat, sebenarnya mereka tengah membayar upeti kepada para petani gandum di AS. Sebab sebagian besar gandum kita diimpor dari AS. Nasi tergeser, umbi-umbian tergusur. Di DKI Jakarta memang masih bisa dijumpai para penjual pisang rebus dan umbi-umbian, dengan minuman bersantan yang disebut bajigur. Tapi mereka juga makin tersisih. Kalau pun ada peminatnya, mereka justru berasal dari masyarakat kelas menengah, bukan masyarakat di kawasan kumuh lagi. Kereta api dalam cerita pendek ini, tampaknya hanya sekadar “dipinjam” oleh Ahmad Tohari, agar ia bisa bercerita tentang kelompok masyarakat, yang sebentar lagi sudah tak akan pernah kita jumpai di tepi rel kereta api. Mereka akan tersingkir entah ke mana, sama dengan umbi-umbian yang juga tersisih, sama dengan gaya penulisan realis yang makin sedikit penulisnya.
F. Rahardi